Jember - Matinya demokrasi yang ada di "Universitas Negeri Jember" membuat para aktifis dan beberapa dosen khususnya FISIP kec...
Jember - Matinya demokrasi yang ada di "Universitas Negeri Jember" membuat para aktifis dan beberapa dosen khususnya FISIP kecewa dengan keputusan Rektor,terkait pelantikan Dekan yang kalah dalam pemilihan beberapa waklu lalu.(27/10)
Para dosen FISIP membawa rangkaian bunga yang bertuliskan " TURUT BERDUKA CITA ATAS MATINYA DEMOKRASI DI UNIVERSITAS NEGERI JEMBER" rangkain bunga tersebut di bawa ke depan kantor utama Fisip dan di taruk disebelah ucapan selamat kepada Dekan yang kalah dalam pemilihan dan sudah di lantik beberapa waktu lalu.
"Saya kira sebetulnya kan ini soal yang sederhana kalau yang menang dalam proses pemilihan Dekan itu yang di angkat,itu memeng sudah menjadi tradisi,aturan tata kerama di dalam pemilihan diklat dekan dimana- mana diseluruh indonesia".
Dr.Abubakar Eby Hara,PhD "walaupun memang ada peraturan bahwa rektor itu mempunyai hak, seperti orang semua berasumsi bahwa pemilihan itu harus di lakukan melalui senat dan demokratis dan itu berlangsung dimana-mana,jika itu di langgar maka akan bergejolak dan protes dimana-mana,orang merasa di djalimi,di rugikan dan siapapun tidak akan terima dan kecewa,karna itu sudah tradisi yang lama". Tegasnya (Pj)