POTRETJEMBER.COM - Telah menjadi komitment awal bagi Bupati dan Wakil Bupati Jember, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang ada d...
POTRETJEMBER.COM - Telah menjadi komitment awal bagi Bupati dan Wakil Bupati Jember, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang ada di wilayah pelosok. Tidak terkecuali, para pemilik warung-warung kopi yang ada di desa-desa dan Kecamatan di wilayah Kabupaten Jember.
Tidak kurang dari 200 orang pemilik warung kopi yang ada di 12 Kecamatan, Antara lain Sumbersari, Patrang, Kaliwates, Sukorambi, Jenggawah, Ajung, Rambipuji, Jombang, Arjasa, Panti, Pakusari, Balung. Untuk dilatih cara meracik kopi layaknya kopi-kopi yang ada di Café-café ternama. Dalam pelatihan ini, juga diturunkan para Barista asli Jember, yang khusus untuk mendampingi para pemilik usaha warung kopi rakyat ini, sehingga kedepannya mampu menjadi sebuah aset penggerak ekonomi di masyarakat.
Tak hanya bisa meracik kopi secara baik dan benar, akan tetapi para pemilik warung usaha kopi ini akan diaberi pelatihan untuk membuat pembukuan secara sederhana, yang akan didampingi oleh Asosiasi Akuntansi Indonesia.
Dalam pembukaan pelatihan 1000 Barista Warung Kopi Rakyat Berjaringan, yang dilaksanakan di Aula Diklat GOR tersebut, (20/12). Bupati Jember, dr Faida MMR, berharap agar pelatihan ini tidak hanya berhenti disini saja, namun harus ada pendampingan secara kontinyu. Sehingga, tujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat pinggiran benar-benar terwujud.
“Pak, Buk..Warung sampean semua bisa dikatakan berhasil, kalo nanti setelah pelatihan ini, warung sampean semua itu laris, dan menjadi tempat ngopinya banyak orang," tegas Bupati Faida.
Bupati Faida juga menjelaskan bahwa bantuan yang akan didapatkan ini nantinya, tidak ada yang berupa uang, akan tetapi akan diberikan bantuan berupa barang dan peralatan yang menunjang usaha warung kopi, seperti halnya alat penggilingan kopi, alat pengocok susu, gelas, termasuk perangkat-perangkat yang bisa menunjang warung kopi.
“Sampean semua ini akan dilatih jadi barista atau tukang ngracik kopi. Jadi nanti bantuannya ya alat-alat untuk membuat kopi seperti di café itu. Termasuk, warungnya juga akan di design oleh arsitek, biar bagus dan menarik, juga diajari manejemen, biar keluar masuknya keuangan bisa dikontrol," ujarnya.
Bupati Peduli Difabel ini juga meminta kepada Dinas Koperasi, agar terus mendampingi para pemilik warung kopi yang dilatih ini, dengan tetap mengutamakan ke-khas-an cita rasa kopi Jember dan ke-khas-an warung kopi rakyat pada umumnya.
“Kalau udah dilatih, jangan dihilangkan ya pak-buk, suguhan-suguhan jajanan khas daerahnya. Tetep, meski kopinya ala Café tapi jajanannya tetap Gorengan Tape, Pisang Goreng, Ketan tetel. Ini yang akan nantinya, menjadi ciri khas warung-warung sampean semua," ulasnya disambut tepuk tangan.
Pelatihan ini juga direncanakan akan dilakukan setiap tahunnya, dimana akan dilatih 200 orang pemilik warung kopi rakyat dalam setiap tahunnya. (Tgh).