POTRETJEMBER.COM - Bupati Jember, dr. Faida MMR, rupa-rupanya tidak main-main terhadap penanganan pungli yang kerap dilakukan oknum-oknum...
POTRETJEMBER.COM - Bupati Jember, dr. Faida MMR, rupa-rupanya tidak main-main terhadap penanganan pungli yang kerap dilakukan oknum-oknum dilingkungan kerjanya. Mulai dari Pungutan yang dilakukan mengatas-namakan Utusan Bupati ataupun yang mengatasa-namakan para pejabat dilingkungan Pemkab Jember.
Hal ini ditegaskan oleh Bupati Faida, didepan para Kepala Sekolah SD dan SMP, dalam acara forum pembinaan kasek tingkat SD dan SMP berdasarkan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah di Aula PB Sudirman Gedung Pemkab setempat, (7/12).
Bupati Faida menegaskan, pengangkatan kepala sekolah (kasek) pada masa pemerintahannya dijamin bebas dari titipan dan pungutan liar. “Kenapa semua SK-SK pengangkatan, saya serahkan sendiri. Karena saya ingin menjamin setiap SK yang saya keluarkan tidak ada pungutan-pungutan apapun, dan dengan dalih apapun," jelasnya.
Bahkan, Bupati Perempuan ini juga mengatakan jika memang ada, akan dilakukan pembatalan SK tersebut. “Jika ketahuan ada pungli dalam penerbitan SK tersebut, maka yang memberi dan yang meminta, akan saya tindak tegas. Dan, SK-nya akan saya cabut, tidak akan saya lantik jadi apa-apa," Jelas Bupati Faida.
Untuk itu, Bupati Faida mengingatkan kepada semua peserta forum pembinaan Kepala sekolah tersebut, bagi siapapun hendaknya tidak usah takut lagi untuk menolak permintaan-permintaan oknum yang mengatasnamakan siapapun, dengan dalih apapun.
"Jadi bapak ibu tidak usah takut untuk bayar atau tidak perlu repot titip-titipan. Biasanya kan kepala dinas ya, yang dititipi," kata Faida, mengingatkan para kepala sekolah agar menolak tawaran promosi jabatan melalui jalan pintas, yang langsung disambut tepuk tangan peserta forum.
Ditegaskan pula oleh Bupati Faida bahwa tradisi pungli telah merusak sistem tata kelola pemerintahan yang baik. Bahkan, pungutan liar yang merupakan sebuah kejahatan itu telah mengakar hingga dianggap wajar. Dampaknya, pelaksanaan tugas dan kewajiban akan didasari oleh Untung dan Rugi.
" SK ini saya serahkan sendiri. Bukan karena Bupati kurang kerjaan. Karena saya ingin memutus mata rantai pungli di lingkungan Pemkab Jember,” katanya.
Terkait kasus itu, mantan Direktur RS Bina Sehat ini mengaku miris, hanya lantaran uang. Bisa menurunkan kualitas tugas, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas pendidikan bagi anak siswa yang ada di sekolah. Untuk itu, Bupati Faida meminta Kesepakatan bagi semua, termasuk para Kepala Sekolah sebagai Garda terdepan dunia pendidikan, agar pungutan-pungutan liar yang telah mengakar ini untuk tidak diikuti sebagai sebuah kewajaran, namun sebagai sebuah penyakit yang harus disembuhkan. “Jangan ada lagi pungli-pungli. Sepakat Bapak-Ibu sekalian..!!," Pinta Bupati Faida.
Bupati Faida berharap selama pemerintahan yang dipimpinya ini, dirinya tidak mau lagi mendengar ada Guru, PNS, Pejabat, atau siapapun yang membayar untuk sebuah jabatan. “Saya tidak akan tolerir. Akan Saya cabut SK nya, dan akan saya proses sesuai dengan ketentuan yang ada," pungkasnya. (Tgh).