POTRETJEMBER.COM, Jember - Maraknya bahaya radikalismi dan terorisme sekarang ini yang beredar di seluruh dunia, kini indonesia menjadi i...
POTRETJEMBER.COM, Jember - Maraknya bahaya radikalismi dan terorisme sekarang ini yang beredar di seluruh dunia, kini indonesia menjadi incara para Teroris dan faham Radikalisme khususnya di dunia pendidikan yang menjadi target.
Sosialisasi ancaman terorisme dan pencegahannya yang di selenggarakan oleh Polres Jember. AKBP Kusworo Wibowo SH.SIK.MH, dan Badan Nasional Penanggulangan Terosisme (BNPT) Pusat Jakarta, Brigjen Pol Hamli ME. yang di tempatkan di rumah makan New Sari Utama di jalan Hayam Wuruk Jember. Kamis (6/7/17).
hadir dalam acara Sosialisasi, Kapolres AKBP Kusworo Wibowo SH.SIK.MH serta pejabat Polri dan Dandim 0824/Jember Letkol Ini Rudianto, Bupati Jember dr Faida, Forkopimda, Pemkab dan Muspika, Rektor Universitas di Jember, Organisasi Keagamaan, NU dan Muhamddiyah, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Mahasiswa, dan pimpinan Pondok Pesantren, serta Pimpinan Parpol.
Kapolres Jember Kusworo Wibowo, SH, SIK, MH berharap, yang kontra radikalisme itu jangan sampai terkena paham radikal, itu yang kita lakukan yang sifatnya pencegahan.
"Makanya kita undang seluruh pengasuh Pondok Pesantren se-Kabupaten Jember, Para Ulama, Dinas Pendidikan, Ormas, Rektor-rektornya serta lembaga-lembaga lainnya dan alhamdulillah hadir semua" ujarnya.
Untuk mengantisipasi jangan sampai kampus-kampusnya dan mahasiswanya, dosennya ataupun ruangannya serta fasilitas gedung kampus digunakan untuk kelompok-kelompok radikal. "Begitupun dengan Dunia Pendidikan yang ada di Indonesia khususnya di Kabupaten Jember dan Pondok pesantren jangan sampai disusupi, oleh paham-paham radikal serta Terosis" ungkap AKBP Kusworo Wibowo SH.SIK.MH.
Direktur Pencegahan Deputi 2, Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT), Brigjenpol Hamli, dalam acara sosialisasi “Ancaman terorisme dan pencegahannya”, yang diselenggarakan oleh Polres Jember.
Untuk wilayah tapal kuda (kabupaten Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Lumajang) hingga pulau Madura merupakan salah satu target memperluas jaringannya. Karakter masyarakatnya yang kuat dalam memegang teguh keyakinan dianggap sebagai sebuah tantangan sekaligus potensi untuk merekrut anggota.
Lanjut, Hamli "mengajak semua pihak termasuk Rektor, Dinas Pendidikan, tokoh masyarakat dan para kiai agar lebih waspada terhadap ajaran orang-orang yang menunjukkan ciri-ciri radikal agar ancaman terorisme tidak terus terjadi di negeri ini".
Acara diahkiri dengan penandatanganan dan pernyataan Sikap oleh Forpimda Kabupaten Jember, Bupati, Dodim, Kapolres, Kajari, dan Wakil Ketua DPRD Jember, Ormas Kepemudaan di lanjutkan pernyataan dari Kelompok Ormas Islam dan Rektor Perguruan Tinggi di Jember. (Nang)