POTRETJEMBER.COM, Jember - Kebudayaan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Jember dan Dinas Pariwisata gelar even tahunan. Pemilihan Gus dan Ni...
POTRETJEMBER.COM, Jember - Kebudayaan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Jember dan Dinas Pariwisata gelar even tahunan. Pemilihan Gus dan Ning Jember tahun 2017. Ada 12 pasang calon Gus dan Ning yang akan maju dalam Grand Final yang akan digelar pada malam nanti di GOR PKPSO Kaliwates.
Sebelum mereka menuju ke grand final, Bupati Jember dr. Faida MMR. diberikan arahan dan motivasi kepada calon Gus dan Ning di Pendopo Wahyawibawagraha Pemkab Jember. Sabtu (28/10/17)
“Gus Ning tidak cukup hanya baju bagus dan ber-make tebal. Terminologi itu harus diabaikan. Paling cantik dan paling ganteng saja itu salah, tapi harus memiliki talent, rasa percaya diri dan potensi prestasi serta kemanusiaan,” ujar Bupati Jember dr. Faida MMR.
Dia juga menuturkan tentang ceritanya dari Korea. “Saat itu ada MC dari tv CNN, orangnya tampilan kulit hitam, rambut keriting, pendek. Tapi kita liat orang ini menarik, simpatik dan percaya diri. Belum bicara tapi sudah merasa bercakap-cakap. Jadi jangan sibukkan diri ganteng dan cantikkan diri, tapi tonjolkan prestasi. Asa keilmuan dalam penampilan, lebih bisa bawa diri lebih simpatik dan lebih tanggap, lebih suka menolong, lebih suka menyapa lebih dulu,” tuturnya. Dia menambahkan, jika ada yang sejak jadi Gus Ning jadi agak sombong, wah gagal itu. Jarang pulang dan tidak jelas, itu perlu diusut pak Arif (Kadisparbud Jember), ucapnya.
Jadi proses Karantina itu penting untuk diketahui, karena ilmu itu kalau tidak bersama maka tidak teruji. Momen ilmu harus berguna dan bermanfaat. Sejak jadi Gus Ning taat beribadah. Gus Ning bukan boneka, tapi dia orang yg punya visi, punya karakter. Yang iseng, itu jangan diterima,” terangnya.
Bupati Faida juga berharap Gus Ning bisa berkiprah untuk Kabupaten Jember. “Tugas mereka 2 tahun akan dievaluasi. Kita akan amati dan evaluasi selama 2 tahun, karena duta wisata, dievaluasi dengan kunjungan wisatawan. Datangkan kenalkan potensi wisata Jember lewat medsos dan lainnya. Kemudian laporkan kinerja ke Dispartabud,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, Duta Wisata, tolok ukur kinerja yakni seberapa mampu meningkatkan kunjungan wisata. “Jadi gus ning kalo bergerak karena tidak dapat tugas, itu salah. Harus ada inisiasi atas kapasitas sebagai duta. Jangan mencari kesempatan, tapi memanfaatkan dan ciptakan kesempatan. Jangan menunggu untuk ditugasi oleh Dispar. Sebab muda ini tidak selamanya, maka tiap harus bikinlah kesempatan. Tiap ada kunjungan, manfaatkan dengan sistem marketing kalian. Berbagilah dengan alumni gus ning, ilmunya masih bisa digunakan berbagi ilmu dengan paguyuban gus ning. Manfaatkan ilmu yg dimiliki, di sekolah dan tahu pengurus Osis, berbagilah ilmu,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Pemkab Jember Arief Cahyono yang juga hadir menyampaikan, siapapun nantinya yang terpilih sebagai pemenang Gus dan Ning Jember maka wajib menjadi Duta Wisata Jember dan mampu menarik wisatawan dalam dan luar negeri ke Jember. “Duta Wisata Jember nanti juga harus mampu membangkitkan potensi pariwisata maupun kuliner agar dikenal lebih luas oleh masyarakat dan bisa meningkatkan dan mendatangkan pelancong ke Jember,” ujar Arief Cahyono. (*)