POTRETJEMBER.COM, Jember - Kegiatan Konferensi Tokoh Warga melawan Radikalisme dan Terorisme yang di laksanakan di Aula IAIN Jember, M...
POTRETJEMBER.COM, Jember - Kegiatan Konferensi Tokoh Warga melawan Radikalisme dan Terorisme yang di laksanakan di Aula IAIN Jember, Minggu (15/10/17)
Kapolres jember AKBP Kusworo Wibowo SH.SIK.MH., mengajak semua lapisan masyarakat untuk menangkal Radikalisme secara bersama-sama, agar kedepannya tidak tumbuh kembang di Kabupaten Jember. Pernyayaan itu di lontatkan seusai kegiatan tersebut.
"Pencegahan berkaitan dengan tumbuh kembangnya paham Radikal maupun teroris itu bisa dengan dilakukannya kontra radikal dengan radikalisasi, kalau di radikalisasi adanya program di pihak aparat bagaimana meredius atau menurunkan radikal yang ada pada seseorang, tapi untuk kontra radikal ini aparat perlu kerjasama dari seluruh komponen warga masyarakat, kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo SH.SIK.MH.
Kontra radikalisme adalah bagaimana warga masyarakat yang belum terkena paham radikal untuk tidak terkena paham radikal, kita sendiri harus mengimunkan diri kita supaya kita menjadi kebal diantaranya dengan penyebaran ajaran-ajaran yang ahli sunnah wal jamaah, sehingga kita tidak terkontaminasi khususnya kepada kelompok-kelompok yang suka membit'ah-bit'ah akan kelompok lain yang suka mengkafir-kafirkan kelompok lain yang pada akhirnya menjurus kearah radikal ekstrim dan menjadi kelompok radikal, terangnya.
Menurut kami acara ini sangat bagus menurut kami karena ini merupakan tindak lanjut dari pada seminar yang pernah Polres laksanakan yaitu mensosialisasikan ancaman atau bahaya dari pada teroris, dimana sebagai pembicara dari BNPT Brigjen Hamli, tuturnya.
"Dari situ beberapa tokoh agama, Kyai dan Guru agama bahkan takmir masjid, Mushollah berkumpul mengacarakan kegiatan ini. Jadi ini adalah tindak lanjut dari pada yang sudah kami laksanakan pada saat di New Sari Utama bulan April Lalu" ucapnya.
Sinyalemen yang ada di Jember ini baru ketahuan satu tahun terakhir adanya sinyal di Jember kelompok-kelompok keras baru kita tahu setahun terakhir dan tidak perlu menunggu lagi, kita harus action sekarang.
"Nah ini pemahaman-pemahaman bagaimana kita bisa menangkal paham radikal yang masuk kedalam jember itu perlu kerjasama dari semua pihak termasuk element masyarakat" terang Kusworo.
Didunia pendidikanpun kita juga ada kegiatan semacam ini, dan kita mengundang semua rektor, dan beliau juga melakukan aksi-aksi dan terus berkoordinasi dengan kita.
"Saya berharap kedepan tidak adanya kelompok radikal yang tumbuh kembang di Jember, termasuk di seluruh indonesia"
harapnya.
Sambung Prof. Babun Rektor IAIN Jember mengungkapkan, Saya kira ini menjadi tanggung jawab kita bersama bukan hanya kampus, dan kita pihak kampus sudah pernah di kumpulkan oleh presiden Jokowi pada saat kita bersama-sama dengan 4 ribu pimpinan perguruan tinggi di bali, bagaimana Indonesia ini aman, bagaimana NKRI itu betul-betul bisa kita nikmati sampai kapanpun.
"Oleh karenanya setiap ada gerakan, paham ataupun aliran mencoba untuk merubah paham yang sudah ada, saya kira beranti Pancasila maka kita sebagai bangsa Indonesia adalah wajib hukumnya untuk memerangi itu semua"ungkapnya.
Ini tanggung jawab kita semua, bukan hanya TNI Polri tetapi juga masyarakat begitu juga di kampus-kampus karena apa, kampus saat ini sudah mencoba untuk masuk kampus. Tetapi kita sebagai pimpinan agar supaya hati-hati dengan adanya aliran paham yang justru akan memecah belah bangsa kita.
"Saya kira paham aliran di Kabupaten Jember itu ada, tetapi kita sebagai bagian dari pada anak bangsa kita harus selalu mewaspadai gerakan-gerakan itu"tutur Babun.
Kita harus tahu bahwa Islam yang ada di Indpnesia bukan yang ada di Arab, Islam yang ada di Indonesia adalah Islam yang Rahmatan Lil Alamin, inilah yang harus kita dengungkan.
"Islam itu yang datang bukan menimbulkan kebencian tetapi Islam yang sebenarnya Islam yang penuh dengan kedamaian" Pungkasnya. (Nang)