POTRETJEMBER.COM, Jember - Tinggi tingkat kematian bayi dan anak akibat terjangkitnya virus difteri ini, Membuat Gubernur Jawa Timur, DR...
POTRETJEMBER.COM, Jember - Tinggi tingkat kematian bayi dan anak akibat terjangkitnya virus difteri ini, Membuat Gubernur Jawa Timur, DR. H. Soekarwo telah menetapkan bahwa penyakit Difteri merupakan Kasus Luar Biasa (KLB) di Jawa Timur. Meski Kabupaten Jember tidak termasuk Kabupaten/Kota KLB. Namun hal ini membuat Bupati Jember, dr. Hj. Faida MMR, untuk bergerak bersama-sama seluruh elemen masyarakat dalam rangka "Gropyokan" vaksinisasi difteri diseluruh Kabupaten Jember.
Langkah Gropyokan ini dilaksanakan melalui Outbreak Response Imunitation (ORI) di Balai Serba Guna, GOR Kaliwates. Kamis (22/2/18)
Kegiatan ini juga melibatkan semua elemen pendidikan mulai TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, Pondok Pesantren dan para kader posyandu termasuk semua Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Jember.
Untuk itu sebagai langkah antisipatif, Bupati Jember, dr. Hj. Faida MMR, mencanangkan sekaligus mendeklarasikan Jember sebagai Kabupaten Bebas Wabah Difteri untuk Anak-anak.
Ada total sekitar 680.545 anak yang akan mendapatkan pelayanan pemberian imunisasi difteri pada tahun ini.
Pemberian imunisasi vaksin anti difteri ini rencananya akan dilakukan diseluruh lembaga sekolah mulai dari SD/MI, SMP/ MTs, SMA/MA, diseluruh Wilayah Kabupaten Jember, termasuk lembaga Pondok Pesantren dan Perguruan tinggi
Dalam sambutannya, Bupati Faida secara tegas menyampaikan bahwa pemberian vaksin ini bukan sekedar pemenuhan layanan kesehatan bagi masyarakat Jember. Akan tetapi, merupakan pemenuhan hak anak untuk sehat dan bertumbuh kembang sebagai generasi emas yang berkualitas. "ORI ini bukan sekedar hanya layanan kesehatan. Tapi ini adalah langkah kita semua untuk memenuhi Hak anak-anak kita agar kelak bisa tumbuh dewasa secara sehat dan berkualitas sebagai Generasi penerus Bangsa", tegasnya diatas Podium.
Bupati alumni Kedokteraan Unair ini juga menegaskan pentingnya para generasi penerus Bangsa ini untuk mendapatkan perhatian yang lebih disisi kesehatan.
Bupati Faida juga memerintahkan agar semua puskesmas untuk mendata para anak-anak sasaran imunisasi difteri pada usia 1 sampai dengan diatas 19 Tahun. Serta segera untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pemberian vaksin difteri ini.
Bupati Faida juga menegaskan bahwa keterlibatan Kodim 0824 Jember ini menunjukkan tanggung jawab kesehatan khususnya Kesehatan anak-anak Jember bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab bersama. (*)