POTRETJEMBER.COM, Jember - May Day merupakan hal yang sangat ditunggu oleh semua buruh diseluruh dunia, tak hanya di Indonesia. Termas...
POTRETJEMBER.COM, Jember - May Day merupakan hal yang sangat ditunggu oleh semua buruh diseluruh dunia, tak hanya di Indonesia.
Termasuk juga para Buruh kebun yang bekerja di Perusahaan Perkebunan Daerah (PDP) Kabupaten Jember. Para pekerja yang tergabung dalam satu wadah yaitu Forum Komunikasi Pekerja Antar Kebun (FK-PAK) yang dimotori oleh Dwiagus Budianto ini memang banyak memperjuangkan hak-hak buruh kebun yang masih sering kurang mendapatkan perhatian.
Dalam peringatan May Day tahun ini yang diselenggarakan di Halaman Kantor PDP Jember ini, 2/5, memang sengaja dibuat dalam bentuk dialogis antara pihak direksi dan kelompok buruh kebun tersebut. Tak hanya FK-PAK, namun pihak direksi PDP Jember juga mengundang beberapa serikat buruh, seperti Serikat Buruh Kebun (SERBUK) dan Serikata Pekerja Buruh Kebun (SP-BUN).
Dalam pertemuan dialogis tersebut, pihak Direksi yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama PDP Jember, Ir. Hariyanto, dan Direktur Produksi (Dir. Pro), Ir. Sutrisno, ini banyak menyampaikan bahwa buruh adalah bagian penting dari perusahaan yang tidak bisa dipisahkan. Untuk itu, Hariyanto juga menyampaikan bahwa apa yang menjadi keluhan buruh yang ada dilapangan, sebisa mungkin akan menjadi fokus perhatian pihak direksi secara serius kedepannya.
Bahkan, Hariyanto sendiri dalam acara tersebut, juga mempersilahkan agar masing-masing buruh kebun untuk selalu berkomunikasi dengan pihak direksi, baik secara langsung maupun bisa melalui forum atau wadah serikat yang telah ada.
Sementara itu, Koordinator sekaligus Ketua Umum FK-PAK Jember, Dwiagus Budiyanto, juga menyampaikan kepada direksi dalam acara dialogis tersebut, agar dalam pengelolaan hasil produksi dan keuangan perusahaan bisa dilakukan secara terbuka dan dapat diketahui oleh para buruh. Meski, lanjut Dwiagus, bahwa tidak semuanya bisa dibuka oleh direksi.
Tak hanya itu saja, Dwiagus juga menginginkan agar adanya perbaikan kesejahteraan berupa kenaikan upah bagi buruh deres karet. Selama ini, pihak FK-PAK menilai bahwa pihak perusahaan PDP masih belum maksimal dalam memberikan sistim pengupahan yang tergolong masih jauh dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang telah ditetapkan. Bahkan, lanjutnya, para buruh deres karet yang ada di kebun-kebun ini, banyak juga yang belum mendapatkan jaminan kesehatan termasuk THR saat Hari Raya.
Dwiagus sendiri bersama FK-PAK meminta agar hal tersebut dipenuhi sehingga kedepan tidak terjadi konflik internal.
Hariyanto sendiri selaku Dirut saat itu akan memenuhi dan akan segera malakukan rapat agar hal-hal tersebut bisa dipenuhi. (*)