POTRETJEMBER.COM, Jember - Peristiwa ledakan yang terjadi di tiga Gereja Surabaya, aksi bom bunuh diri terjadi di lokasi yang berbeda ya...
POTRETJEMBER.COM, Jember - Peristiwa ledakan yang terjadi di tiga Gereja Surabaya, aksi bom bunuh diri terjadi di lokasi yang berbeda yakni Geraja Santa Maria Tak Bercela jalan Ngagel Madya Utara, Geraja GKI jalan Diponegoro dan Gereja GPPS jalan Arjuna Surabaya, yang menewaskan sekitar sembilan orang. Minggu (13/5/18)
Atas kejadian peristiwa tersebut Kapolres Jember AKBP. Kusworo Wibowo SH., S.I.K., MH bersama Dandim 0824 Jember Letkol Inf. Arif Munawar, langsung malakukan operasi dan menyiagakan pasukan di beberapa tempat Ibadah yakni Gereja yang ada di Jember untuk pengamanan.
“Peristiwa bom bunuh diri yang ada di kota Surabaya memang sangat mengejutkan. Namun kami meminta kepada warga Jember untuk tidak panik dan tetap menjaga situasi kamtibmas agar tetap kondusif," kata Kapolres Jember AKBP. Kusworo Wibowo SH., S.I.K., MH
Polres Jember bersama dengan kodim 0824 langsung memfungsikan bhabinkamtibmas dan beberapa anggota lainnya untuk melakukan penjagaan di gereja-gereja dengan personel tambahan, yang langsung melakukan sidak dan operasi bersama dengan anggota sabhara ke beberapa gereja yang ada di Jember.
Di hadapan jema'at gereja, kapolres dan dandim minta agar jema'ah tetap tenang dan tidak takut dengan adanya aksi bom di Surabaya. Keduanya juga meminta kepada jemaah dan masyarakat untuk tidak menyebarkan ulang foto-foto baik lokasi maupun korban bom di tiga gereja di Surabaya.
“Untuk jama'ah gereja silakan diteruskan ibadahnya dan tidak perlu takut akan adanya peristiwa di Surabaya," ujar Kapolres.
Kapolres menyampaikan, kami TNI - Polri siap memberikan perlindungan dan menjaga kegiatan ibadah bapak-ibu tetap aman. Juga kami mengimbau kepada masyarakat dan jama'ah gereja untuk tidak menyebar foto-foto korban ledakan bom yang terjadi di Surabaya. Dengan menyebar foto tersebut, maka teroris akan merasa menang,” pesan kapolres di depan jamaah gereja.
Selain melihat secara langsung pengamanan di gereja-gereja, kapolres dan dandim memerintahkan anggotanya untuk mengawasi beberapa tempat ibadah lain serta beberapa tempat keramaian. Hal ini untuk memberikan rasa aman warga. “Kami sudah memerintahkan anggota dan polsek-polsek untuk menyiagakan anggotanya di tempat-tempat ibadah dan pusat keramaian serta menerjunkan intelijen kami. Jika memang terdeteksi ada orang asing yang mencurigakan, agar segera lapor dan koordinasi,” ungkapnya.
Selain itu, kapolres berpesan kepada pendeta dan gembala gereja agar benar-nenar mengawasi jama'ahnya. Jangan sampai orang luar selain jama'ahnya untuk ikut masuk dalam kegiatan ibadah. “Saya berpesan kepada bapak pendeta dan gembala untuk benar-benar mengenali jama'ahnya. Jangan sampai ada orang asing yang tidak dikenal ikut masuk dalam gereja,” pungkasnya. (*)