POTRETJEMBER.COM, - Aroma Liga III Indonesia antara Persid Jember VS Dharka Sindo menyisakan luka yang mendalam bagi pencinta sepakbola t...
POTRETJEMBER.COM, - Aroma Liga III Indonesia antara Persid Jember VS Dharka Sindo menyisakan luka yang mendalam bagi pencinta sepakbola tanah air dan Insan Pers.Dimana Jurnalis beritajatim.com Oryza Ardiansyah Wirawan jadi sasaran pengeroyokan oleh supporter dan pemain kesebelasan Dharaka Sindo, di Stadion Jember Sport Garden (JSG) Kecamatan Ajung Jember pada hari rabu 04/07/2018 dimana pertandingan ini merupakan lanjutan Liga III PSSI.
Kejadian-kejadian yang selalu terulang seperti ini, tentunya menjadi pekerjaan rumah buat pemerintah, PSSI sebagai induk organisasi olahraga bersangkutan, serta para pecinta sepak bola yang memang murni mencintai olahraga tersebut dengan sportivitas tinggi. Rivalitas dan panasnya laga yang hanya berlangsung 90 menit, tidak harus menular ke para suporter, baik sebelum laga dimulai, bahkan sesudah laga.
Segala bentuk fanatisme, vandalisme, anarkisme, dan isme-isme yang merusak sportivitas, bahkan bisa menghilangkan nyawa orang, sudah seharusnya ditanggalkan.
Wacana menjadi tuan rumah Piala Dunia pasti sulit terwujud, jika saja sikap suporter dan para pemain kita belum dewasa. Jangankan Piala Dunia, untuk Piala Asia pun sulit terlaksana karena ini menyangkut soal keamanan. Sepak bola tidak lebih adalah hanya sebuah permainan.
Kronologis pengeroyokan dan pemulukan ini terjadi ketika Oryza sedang melakukan peliputan mengambil foto dimana momen pemain Dharak Sindo memprotes keputusan wasit setelah pertandiangan selesai terjadilah pemukulan tersebut.
Saat mengambil gambar itulah, kata Oryza tetiba ada seorang suporter yang mendekatinya, dan langsung merangkul. "Seingat saya, dia merangkul saya sambil ngomong, kenapa ambil gambar!' Lalu HP saya dirampas,”
Teriakan itu, lanjut Oryza, membuat sejumlah pemain Dharaka Sindo yang semula konsentrasi ke wasit, akhirnya beralih pada dirinya. Mereka pun mendekati sambil melayangkan sejumlah tendangan dan pukulan.
“Mereka memukuli saya, menendang. Berlangsung sekitar 3 menit. Saya berusaha melindungi kepala dan wajah dengan tangan,” katanya.
Beruntung, dirinya sempat diamankan oleh petugas keamanan dan panitia yang mengetahui peristiwa penganiayaan itu. Dia pun akhirnya dibawa ke tempat yang aman. Ironisnya pemukulan dan pengeroyokan ini terjadi di depan anaknya yang berumur 12 tahun.
Pengeroyokan ini sudah di tangani oleh Reserse Kriminal Polres Jember, Rabu Malam. Untuk melengkapi laporan, Oryza telah jalani visum di Puskesmas Jember Kidul.Akibat penganiayaan yang dialaminya itu, Oryza harus menjalani perawatan intensif di RS Jember Klinik.
Kondisi ini mengingatkan kepada berbagai kalangan mengenai pentingnya mekanisme yang menjamin keamanan jurnalis dalam bekerja.
Pelindungan hukum terhadap jurnalis yang diatur dalam pasal 18 ayat (1) Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers tampaknya sudah tidak lagi berjalan semestinya keberadaan jurnalis sebagai komponen penting demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia (HAM) sering kali tidak dihormati, bahkan beberapa kali jurnalis harus kehilangan nyawa saat berjuang menegakkan demokrasi di negeri ini.
Tindakan penghalangan terhadap jurnalis sebenarnya juga menghalangi publik untuk menerima informasi yang utuh terhadap situasi atau suatu peristiwa
Oleh karena itu Ikatan Jurnalis Lintas Media (IJLM) mendesak pemerintah khususnya PSSI, Kemenpora dan Dewan pers untuk segera menyelidiki kasus pengeroyokan dan pemukulan terhadap Oryza.Tindakan ini harus dilakukan secara kredibel dan cepat untuk melindungi integritas fisik dan kemerdekaan profesional wartawan.
Beberapa poin Pernyataan sikap IJLM atas tindakan brutal oleh Pemain dan Supporter bola tersebut.
1. IJLM mengutuk keras tindakan brutal dan semena mena oknum suporter Dharaka Sindo terhadap jurnalis.
2. IJLM mendesak Kepolisian untuk segera mengusut tuntas pelakunya.
3. IJLM mendorong Dewan Pers mengusut tuntas tindakan yang mengancam keselamatan para jurnalis.
4.IJLM meminta PSSI bertanggung jawab atas pengeroyokan ini karena laga tersebut merupakan Liga III PSSI Indonesia yang di gelar oleh PSSI.
5.IJLM memohon kepada Bapak Imam Nahrawi selaku Menpora untuk membantu menyelesaikan kasus ini agar tidak terulangi.
Demikian pernyataan sikap Ikatan Jurnalis Lintas Media, atas perhatiannya kami ucapakan terima kasih.
Jakarta 05 Juli 2018
Riman Wahyudi (Ketua IJLM)
Rio Cornelianto ( Sekjen IJLM)