POTRETJEMBER.COM - Bupati Jember, dr. Faida, MMR menghadiri seminar berskala Internasional dan menjadi salah satu pembicara dalam seminar...
POTRETJEMBER.COM - Bupati Jember, dr. Faida, MMR menghadiri seminar berskala Internasional dan menjadi salah satu pembicara dalam seminar yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan dan bekerjasama dengan World Bank Group, Bertempat di Hotel Sheraton Surabaya. Kamis (2/8/18)
Dalam kegiatan seminar berskala internasional ini dihadiri langsung oleh dua menteri sekaligus, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perlindungan Anak dan Perempuan Yohana Susana Yembise, acara seminar tersebut mengambil tema "Women’s Participation for Economic Inclusiveness".
Bupati Faida berdampingan bersama 5 panelis lainnya, yang juga penggiat perjuangan perempuan berskala internasional, sepertil Nurhaida dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rubin Japhta dari SME Asia Tenggara, Vivi Alatas dari World Bank Group, Sabine Muchl dari perwakilan PBB untuk perempuan wilayah ASEAN dan Philia Wibowo dari NGO internasional. Sementara itu, sebagai moderator seminar adalah mantan Puteri Indonesia, Zivan Letiska.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam rilisnya menyatakan bahwa dari penghitungan Wolrd Bank Group, saat ini masih ada kesenjangan hak perempuan setidaknya 15%.
“Jika kita bisa menurunkan angka kesenjangan ini, pendapatan masyarakat akan jauh lebih tinggi dan salah satunya adalah melalui kebijakan keuangan yang mendukung eksistensi perempuan,” ujar Sri Mulyani.
Menteri Keuangan RI tersebut juga menyampaikan bahwa Pihaknya juga meyakini jika kesempatan kerja dan peluang finansial diperluas untuk perempuan, maka potensi perkembangan perekonomian secara makro akan meningkat.
“Kita menghitung, jika tidak ada percepatan peluang untuk perempuan, maka kita butuh waktu setidaknya 200 tahun untuk setara dengan negara-negara maju, tetapi jika peluang perekonomian perempuan diperluas, setidaknya kita bisa percepat menjadi 30 tahun,” lanjutnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Menteri Perlindungan Anak dan Perempuan, Yohana Susana Mambise menegaskan bahwa Indonesia terpilih dari 10 negara di dunia oleh PBB sebagai negara pioner kesetaraan gender.
“Indonesia punya kompleksitas agama yang kuat, dan peran perempuan sebagai pilar, sehingga peran agama dalam hubungannya dengan perempuan ini memiliki peran yang tinggi,” ungkap Yohana.
Selain itu, tingginya potensi peran perempuan di Indonesia, akhirnya menjadikan Indonesia menjadi salah satu pioner yang dipilih oleh PBB untuk mewujudkan ‘World 50:50’. “Kita carikan formulasi dalam seminar ini, supaya kesenjangan gender yang terjadi di Indonesia bisa segera terselesaikan,” tambahnya.
Sementara Bupati Jember Faida MMR memaparkan penguatan peran perempuan bisa dilakukan dengan beberapa hal. “Dari kebijakan pemerintah, keikutsertaan lembaga-lembaga perempuan dalam bersinergi dengan pemerintah, manajerial seperti melatih perempuan secara riil, dan yang tidak kalah penting adalah kesehatan perempuan yang prioritas,” tuturnya.
Hal yang sudah dilakukan di Jember misalnya adalah dengan mengedukasi perempuan untuk lebih banyak menempati peran-peran politik, pemerintahan dan managerial.
“Perempuan tercatat memiliki record yang bagus untuk urusan bisnis dan catatan bank, tidak ada penunggak nakal dari perempuan. Artinya tingkat tanggungjawab dan kejujurannya tinggi, sehingga layak untuk dikembangkan agar potensi mereka bisa meminimalisir kesenjangan gender,” pungkasnya. (*)