POTRETJEMBER.COM - Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, menggelar Lomba Barista guna untuk ...
POTRETJEMBER.COM - Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, menggelar Lomba Barista guna untuk tingkatkan kreatif dan imajinasi dengan secangkir kopi, dihalaman Kantor setempat. Sabtu (25/8/18).
Direktur Utama (Dirut) PDP Kahyangan Jember, Hariyanto menyampaikan, lomba ini digelar lantaran Perusahaan milik Pemkab ini tidak hanya menanam kopi, tetapi juga menjadi produksen sekaligus sebagai penjual kopi.
Direktur Utama PDP Kayangan Jember mengatakan, hari ini kita mengajak para Barista membuat event di peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73, agar masing-masing kebun lomba untuk berkompetisi menyeduh kopi atau istilah kerennya Barista. Jadi sangat disayangkan jika kita tidak punya penyeduh kopi yang hebat.
“Lomba ini tidak sekedar diikuti karyawan saja, tetapi bisa keluarga maupun tetangganya di kebun itu, dengan medapat pengetahuan kopi, kita berharap akan bergerak dengan sendirinya sehingga bisa membuka lapangan kerja”, kata Hariyanto
Dari 12 peserta masing-masing peserta terdiri dari lima kebun, enam bagian, dan satu dari direksi sebagai penggembira saja, untuk memotivasi. Lima Kebun itu yaotu Kalimrawan, Sumberwadung, Silo, Sumber Pasang, Sumber Tenggulun, Tanggul dan Sumberpandan, Sumberbaru.
Hariyanto mengatakan bahwa untuk para pemenang lomba akan kita bina dan ikutkan ke even-even lain baik yang digelar PDP mapun event di Jember maupun di luar Jember. Sambil kita promosikan Kopi Robusta, produk PDP Kahyangan, kita buat kompetisi yang sifatnya membangun, kita dorong kopi Robusta ini menjadi iconnya Kabupaten Jember.
“Karena yang saya lihat, perkembangan kafe di Jember sekarang ini sudah sampai ke tingkat desa, untuk itu bagi karyawan yang sudah membuka warung kopi, akan kita tingkatkan menjadi kafe, trennya kita naikkan," tuturnya.
Lanjut Hariyanto setiap kebun harus ada Caffe Corner, kalau ada tamu, yang nyeduh harus orang setempat, paling tidak Adm. "Karena kalau mempromosikan, kita tidak tahu caranya, omong kosong, jadi inilah yang saya tanamkan, seperti slogannya Bupati Jember, bahwa minum kopi itu harus sampai hati," tandasnya.
Sementara Remon salah-satu juri dalam Lomba Barista mengatakan, aspek standar operating prosedur, jadi cara pembuatan, terus teknis pembuatan kopi, termasuk wokfelnya, pembuatan dari kopi menjadi bubuk, dioleh hingga menjadi minuman, setelah itu ada servingnya, yang dinilai kerapian, tatanan minuman itu sendiri.
"Secara teknis, itu sudah baik semua, sama-dengan kafe-kafe lain, mungkin dari segi serving (hospitality), mungkin karena pelatihannya yang sangat mendadak, jadi nggak sempat reserving, kalau kedai itu surving (hospitality) atau keramahtamahan itu sangat perngaruh terhadap pelanggan," kata Remon salah satu juri
Remon mengatakan bahwa masing-masing dari perwakilan perkebunan, maupun devisi di PDP itu akhirnya, terbuka wawasannya terdadap iklim industri kopi, “Jadi yang semula mereka, bikin kopi itu biasa-biasa saja, sekarang ada metodenya sendiri, ada uji cirarasanya sendiri, yang seru disitu," tuturnya.
Lanjut Azis yang juga sebagai dewan juri mengatakan, untuk itu nanti akan dilakukan pelatihan khusus, memang konsenya disitu, menurutnya, Sumber daya Manusiannya (SDM) harus ditingkatkan minimal bisa menyeduh secara baik, sehingga kopi PDP Kahyangan bisa diseduh secara representative.
"Untuk para pemenang lomba event ini adalah juara tiga diraih oleh stand Serikat Pengawal Internal (SPI), untuk juara dua adalah Kebun Sumber Pandan dan juara satu Kali Mrawan, juara terkreatif dan juara umum diraih kebun Sumber Pandan, dan penghargaaan khusus untuk kebun Kali Mrawan," ungkapnya. (NH1)