POTRETJEMBER.COM - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang terjadi saat ini, para pelaku bisnis eskpor impor terkena dampak...
POTRETJEMBER.COM - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang terjadi saat ini, para pelaku bisnis eskpor impor terkena dampak langsung seperti perusahaan produk Edamame PT. Mitratani Dua Tujuh yang berada di Kabupaten Jember. Kamis (6/9/18)
Direktur Utama (Dirut) PT Mitratani Dua Tujuh Guntaryo Tri Indarto mengatakan, anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang saat ini berada dikisaran Rp. 14.900 per US$1 cukup berdampak pada perusahaan. Salah satunya yakni pada sektor investasi.
Guntaryo menuturkan bahwa perusahaan telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi dampak negatifnya. Di antaranya, menahan sejumlah investasi untuk sementara waktu. Diantara investasi yang saat ini sedang dilakukan pihaknya yakni membangun gudang atau storage anyar dengan nilai investasi ratusan miliar rupiah dengan menggunakan skema Kredit Investasi.
"Hal ini jadi hambatan tersendiri bagi proses rencana investasi tahun 2018 - 2019. Karena dengan nilai dolar AS yang tinggi terhadap rupiah, maka kami harus menyiapkan rupiah yang cukup besar. Selain itu, dari sisi internal PT. Mitratani Dua Tujuh juga melakukan efisiensi anggaran. "Pengetatan pengeluaran berdasarkan skala prioritas," kata Guntaryo.
Guntaryo mengungkapkan, perusahaan yang menyumbang 27 persen pendapatan ke kas daerah itu juga memperoleh untung dari anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tersebut, pendapatan perusahaan dari hasil ekspor produk olahan edamame ke sejumlah negara meningkat lantaran pendapatannya berupa dollar AS. Guntaryo menaksir, pendapatan perusahaan naik sekitar 6 - 7 persen.
"Tapi jika dipotong dengan biaya investasi maka sisa untungnya tidak begitu besar," ungkapnya.
Meski memberikan dampak positif bagi perusahaan edamame terbesar di Jember, Guntaryo mengatakan bahwa PT Mitratani Dua Tujuh tidak meningkatkan jumlah ekspornya.
"Target ekspor kami kan sudah ditentukan dari awal. Jadi sesuai kebutuhan dari negara pemesan. Tahun ini target ekspor 7.000 - 8.000 ton, sedangkan untuk lokal 2.000 - 2.500 ton," ungkapnya. (*)