POTRETJEMBER.COM - Guna meningkatkan mutu tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (...
POTRETJEMBER.COM - Guna meningkatkan mutu tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Pemerintah Kabupaten Jember menggelar Diklat Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED), angkatan kedua bagi ASN di Puskesmas yang ada di Jember, berlangsung di gedung Pusdiklat BKPSDM, Jl. Nusantara No. 16 GOR Kaliwates Jember. Senin (8/7/2019)
Hal ini dikarenakan layanan kesehatan seperti di puskesmas yang belum memenuhi syarat PONED, yaitu memiliki dokter, perawat dan bidan yang terlatih.
Bupati Jember dr. Faida MMR., dalam sambutan pada pembukaan Diklat PONED angkatan kedua menyampaikan, Diklat Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) angkatan kedua ini, bukan Diklat perorangan tetapi Diklat tim sehingga dibuatlah beberapa tim KIA Puskesmas, satu tim 3 orang terdiri dari dokter perawat dan bidan Diklat ini merupakan ikhtiar dan upaya kita dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi, seperti yang kita ketahui saat ini.
Mengapa harus satu tim kata Bupati. Karena pelayanan emergency ini memang harus pelayanan komprehensif oleh karenanya kegiatan ini akan terus kita selenggarakan siapa pesertanya mereka yang sebagian besar mereka dulu yang mengisi form harapan pelatihan kompetensi apa yang mereka inginkan.
"Dari rekap itu kita rangkum sebagai suatu perencanaan Diklat SDM tenaga kesehatan yang ada di BKP SDM dari data itu kita ingin seluruh Puskesmas mempunyai tim yang rata kompetensinya sehingga kita upgraded pengetahuan kompetensi mereka melalui diklat kerjasama ini," ungkap Bupati
Bupati menambahkan, untuk kedepannya kita akan lengkap kan lagi bagi Puskesmas yang belum lengkap kompetensi SDM nya, bukan hanya kegiatan diklat hari ini, seperti hari ini tetapi juga diklat-diklat kompetensi yang lain bukan hanya tenaga kesehatan, tetapi juga tenaga fungsional yang lainnya termasuk rumpun pertanian dan pendidikan yang menjadi tujuan Diklat emergency PONED.
Lanjut Bupati, tugas dari peserta diklat ini nanti sangat berat, selain SDM di beberapa pelosok yang rendah, peserta diklat di haruskan bisa menghadapi situasi darurat ketika ada ibu hamil dengan resiko tinggi (Resti).
Bupati menambahkan, angka kematian ibu dan bayi saat ini cukup tinggi di Indonesia, termasuk di Jember, untuk itu perlu dilakukan diklat semacam ini, agar tenaga kesehatan bisa memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat, untuk melengkapi kelengkapan upaya salah satunya adalah meningkatkan SDM kesehatan dalam salah satu kegiatan seperti hari ini.
"Untuk Pusekesmas yang akan mendapat layanan PONED, adalah Puskesmas Induk, dimana PONED ini nanti akan diawasi oleh Dokter yang lebih komprehensif dan betul-betul mengawasi keberadaan ibu hamil," pungkasnya. (*)