POTRETJEMBER.COM - Terkait polemik soal 'umbar aurat' dalam event Jember Fashion Carnival (JFC) 2019 yang menuai pro kontra, For...
POTRETJEMBER.COM - Terkait polemik soal 'umbar aurat' dalam event Jember Fashion Carnival (JFC) 2019 yang menuai pro kontra, Forkopimda Jember, panitia penyelenggara JFC, organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, dan tokoh masyarakat melakukan pertemuan di Pendopo Wahyawibawagraha Jember. Selasa (6/8/2019).
Kapolres Jember AKBP. Kusworo Wibowo SH., S.I.K., MH mengatakan, bahwa pihak ormas keagamaan serta sejumlah tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut, telah menyampaikan uneg-uneg dan harapan untuk penyelenggaraan JCF ke depan, semua sudah ditanggapi oleh pihak penyelenggara JFC.
"Dalam pertemuan itu tokoh masyarakat dan ormas juga menuntut pihak penyelenggara JFC 2019 dan Bupati Jember dr. Faida meminta maaf atas tampilnya sejumlah talent yang menampilkan busana yang dinilai mengumbar aurat dan tidak layak ditonton masyarakat Jember, menurut mereka, penampilan itu melecehkan Jember," tutur Kapolres
Terkait dengan rencana unjuk rasa mengecam penyelenggaraan JFC oleh Aliansi Santri Jember (ASJ) di Alun-Alun Kabupaten Jember, Rabu (7/8/2019) besok, Kusworo mengimbau agar aksi tersebut dapat dibatalkan.
"Karena semua masalahnya sudah tuntas di sini. Para kyai pun juga hadir dalam pertemuan ini. Dan mereka nanti ikut mengimbau agar santri-santrinya tidak jadi ikut aksi besok," harapnya.
Kendati demikian, Kusworo menegaskan bahwa pihaknya tetap menyiagakan personelnya jika aksi tersebut tetap berlangsung. "Asal tidak anarkis, boleh-boleh saja menyampaikan pendapat di muka publik. Tapi buat apa? Karena semuanya sudah tuntas di sini," pungkasnya. (*)