POTRETJEMBER.COM - Surabaya - Kapolda Jawa Timur Irjen. Po. Dr. Nico Afinta didampingi Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs. Slamet Hadi Suprapt...
Dalam Audienai dan Diskusi dengan Rektor dan Guru Besar se-Jatim, membahas tentang gangguan Kamtibmas di Jatim, seperti Intoleransi, Radikalisme, Terorisme, Sparatisme, Premanisme, Narkoba, dan kejahatan konfensional, yang mengancam bangsa Indonesia.
Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol. Dr. Nico Afinta dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa audiensi dan diskusi bersama Rektor dan Guru Besar se-Jawa Timur ini sangat penting. Terutama soal kondisi di Jawa Timur dengan adanya Pandemi Covid-19.
"Adanya potensi yang mungkin perlu pemikiran, masukan dan pandangan dari Rektor dan Guru Besar se-Jatim terkait dengan gangguan Kantibmas di Jatim merupakan potensi ancaman Kantibmas di Indonesia pada umumnya," kata Kapolda Jatim Irjen. Nico Afinta.
Sehingga bagaimana Polri khususnya Polda Jatim bisa menghadapi permasalahan tersebut. Sehingga TNI/ Polri tidak bisa bekerja sendiri menjaga ketertiban masyarakat dan pertahanan maupun persoalan baru.
Jadi Forkopimda Jawa Timur, Pemerintah Provinsi, TNI dan Polri, Tokoh Masyarakat, Media dan Akademisi. Sehingga Polri perlu mitra untuk mengatasi semua persoalan yang terjadi di masyarakat.
"Kolaborasi serta Komunikasi sangat perlu dilakukan oleh semua pihak. Sehingga bisa menciptakan Kantibmas yang ama, damai serta kondusif bagi masyarakat Jawa Timur," ucap Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, usai audiensi dan bersama rektor dan guru besar di Mapolda Jatim.
Kapolda Jatim juga menambahkan, bahwa dengan tujuan serta kaca mata yang berbeda sehingga perlu dilakukan komunikasi, setelah itu melakukan koordinasi untuk menyelesaikan masalah dan kolaborasi. Sehingga terwujud satu kesatuan dengan tujuan yang sama.
Sementara itu Pangdam V Brawijaya Mayjen. TNI. Suharyanto menyebutkan, bahwa penanganan Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia khususnya di Jawa Timur. Perlu adanya kolaborasi serta komunikasi jajaran TNI, Pemerintah Provinsi dan Polri.
Di Jawa Timur sendiri kami sudah melakukan itu, sampai anggota Babinsa maupun Babinkantibmas yang ada diseluruh daerah, mereka turun mulai dari pasar, mal, maupun lokasi dikeramian untuk memberikan sosialisasi serta memperingatkan dan menghimbau kepada masyarakat tetap patuhi dan taati Protokol Kesehatan. Sehingga di Jatim pasien positif Covid-19 mengalami penurunan.
"Jajaran Forkopimda Jatim sudah bekerja keras dalam melakukan upaya menurunkan pasien positif Covid-19. Sehingga saat ini mengalami penurunan. Sehingga kolaborasi dan sinergitas Forkopimda Jatim harus tetap terjalin dengan baik," pungkasnya. (*)